Selasa, 29 Januari 2013

**Tips Pengecoran Beton yg BAIK dan SUPER EFISIEN**

**Tips Pengecoran Beton yg BAIK dan SUPER EFISIEN**


Seringkali kita menjumpai sebuah proyek sederhana (rumah tinggal) dg kondisi beton yg keropos dan tidak kompak. Selain akan mempengaruhi kekuatan struktur, kondisi seperti itu jelas tidak enak dipandang mata. Ujung-ujungnya, orang akan bertanya siapa pelaksana/ kontraktornya.
Untuk menghasilkan beton dg kualitas baik, perhatikan hal-hal berikut:
1. Kapabilitas tukang.
Pilih tukang senior yg dikenal punya kemampuan teknis yg baik. Mampu membaca gambar, dan teliti dalam membuat peil. Biasanya dlm satu rombongan tukang, ada 1 tukang yg bisa/ khusus utk menangani kayu/ bekisting.
2. Alat bantu kerja (dlm hal ini bekisting).
Kondisi bekisting, harus benar2 rata, lurus, dan kuat utk menahan beban beton basah yg akan dicor. Utk menghemat budget, gunakan kayu kelapa (glugu), triplek 8 mm (sortiran/ BS dari triplek 9 mm), dan perancah bambu.
Perhitungan kasarnya sbb:
Utk melaksanakan bangunan rumah tinggal seluas 500 m2, kaso yg dibutuhkan utk bekisting dpt mencapai 52 m3 (3.848 batang). Harga per batang Rp. 38.000,- Jika memakai glugu/ btg Rp. 19.000,- (selisih= 3.848 x 19.000 = Rp. 73.112.000).
Ongkos serut 1 sisi/ btg= 3.000,- = 3.848 x 3.000 = Rp. 11.544.000,- (jika memakai glugu, tdk perlu diserut krn 98% glugu kondisinya lurus).
Total= 73.112.000 + 11.544.000 = Rp. 84.656.000,-
Bambu sbg perancah beli di suplier khusus bambu, selisihnya dibandingkan dg toko material Rp. 5.000,- Utk kbthan total 1.400 btg, maka menghemat Rp. 7.000.000,-
Total penghematan= 84.656.000 + 7.000.000 = Rp. 91.656.000,- (sktr 6,11% dari nilai total bangunan !!!).
Lihat: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=493433937373322&set=a.493388530711196.132689.100001201618116&type=3&theater
Jika pekerjaan bekisting ini dilakukan dg baik, akan menghasilkan kualitas beton yg lurus, rata, dan kompak. Lihat:
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=493388567377859&set=a.493388530711196.132689.100001201618116&type=3&theater
3. Mutu beton itu sendiri.
Jika memakai beton readymix, pastikan selama perjalanan dr batching plant kondisi beton terjaga slump-nya (kekentalannya). Beton yg terlalu kental akan sulit masuk ke celah2 bekisting, dan ditambah kurang cermat dlm penggunaan vibrator, seringkali menimbulkan beton yg keropos. Lihat: http://arsitektura.blogspot.com/2012/02/metode-pengujian-slump-beton.html
Kondisi keropos beton sering juga diakibatkan tukang lalai memasang beton decking (tahu beton) utk mengganjal tulangan terhadap bekisting. Akibatnya, lihat:
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=493410130709036&set=a.493388530711196.132689.100001201618116&type=3&theater
4. Maintenance saat proses pengeringan.
Usia beton rata-rata agar dapat dilepas bekisting adalah 21 hari. Bila pengecoran dilakukan di musim kemarau, maka perlu dilakukan perendaman beton setelah dicor. Caranya, bagian paling tepi bangunan dibuat tanggul temporer +/- 7 cm (utk menahan air selama proses perendaman). Tidak dilakukannya proses perendaman, dapat mengakibatkan beton retak/ crack. Setelah usia beton 15 hari, perancah dan bekisting dpt dilepas scr bertahap.
Namun jika pengecoran dilakukan di musim hujan spt skrg ini, tidak perlu dilakukan perendaman. Usia utk melepas bekisting ditambah menjadi 4 minggu.

**Jika Anda berprofesi sbg pelaksana/ kontraktor, penghematan sebesar 6,11% dr bekisting berarti keuntungan Anda meningkat, atau minimal, harga penawaran akan lebih kompetitif.
Photo

Tidak ada komentar: